Kamis, 06 Januari 2011

KEUNTUNGAN AKTIVASI OTAK TENGAH

Kita bisa terkagum-kagum ketika melihat seorang anak yang duduk di bangku SD dengan mata tertutup bisa menyebutkan dengan benar nilai dan gambar kartu-kartu remi yang juga dalam keadaan tertutup. Sementara anak yang lain menggambar dengan mata tertutup, membaca koran, atau bahkan bisa naik sepeda dengan mata tertutup. Sebuah atraksi luar biasa ini bisa dilakukan oleh anak-anak ini dengan hanya latihan dua hari saja! Lalu banyak yang bertanya, kok hebat sih?
Inilah suatu metode baru yang, yang telah dikembangkan di beberapa Negara seperti, Jepang dan Rusia juga mempunyai cara aktivasi otak tengah mereka sendiri. Mereka masih menyembunyikan cara mereka sebagai rahasia negara. Beberapa tahun terakhir ini Malaysia menemukan suatu cara modern untuk mengaktifkan otak tengah ini. Yang menarik adalah rahasia ini disebarkan ke masyarakat dengan cara komersial. Dengan demikian kita dapat memberikan pelatihan aktivasi otak tengah ini untuk anak-anak kita. Sebelumnya hanya orang-orang pilihan yang dapat memelihara rahasia saja-lah yang dapat dijadikan percobaan untuk aktivasi otak tengah ini. Aktivasi otak tengah yang dilakukan sekarang di Indonesia adalah hasil penelitian yang dilakukan di Malaysia. Indonesia termasuk negara yang beruntung untuk mendapatkan ilmu ini dari negara tetangganya. Pelatihan ini memang sudah mulai menyebar dengan cepat di Srilangka, bahkan sampai New Zealand.
Beberapa ilmuwan mencoba mempelajari tentang otak tengah / mid
brain. Harapan mereka sesudah penemuan yang mencengangkan tentang kiri
dan kanan, sekaranglah saatnya mengungkap fenomena tentang otak
tengah. Metode yang digunakan bukan sekedar cara-cara klasik seperti
yang kita kenal di atas, karena program neuro-linguistik (NLP) mereka
sisipkan demi sebuah proses aktivasi yang nantinya mengarah pada suatu
keadaan extra sensory perception (ESP). Keuntungan dari aktivasi otak tengah adalah meningkatkan IQ dan mebuat anak menjadi jenius. Sebagai contoh anak mampu membaca, menggambar, menghitung, berlari dan menghindari semua rintangan tanpa menggunakan indera penglihatan mereka yaitu mata.
Hal tersebut adalah talenta manusia baru di jaman
modern ini, karena memiliki kecerdasan tersendiri (jenius) dengan
kemampuan extra sensory perception (ESP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar