Selasa, 24 April 2012

Movie Review


 
Resensi FilmLie to Me



Sub film : Disc 1 episode 1 “PILOT”



Kasus cerita :

            Ada seorang pelajar bernama Cole Jacobus, 16 th seorang siswa Jackson High School yang berada di penjara akibat tuduhan pembunuhan terhadap gurunya yaitu, Susan Mc. Cartney. Mula - mula untuk meneliti kasus ini, Dr.Lightmen dan teamnya mendatangi Cole yang di tahan di penjara. Dr.Lightmen bertanya pada Cole mengapa ia bisa berada dalam sel? Cole menjawab, dengan arah bola mata ke kiri, cole menjelaskan pada Dr.Lightmen dan Dr. Foster bahwa dirinya belum pernah datang ke rumah Mc.Cartney sebelumnya. Namun pada malam itu, hasratnya mendorong Cole untuk masuk ke dalam rumah Mc.Cartney yang ternyata sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Cole berusaha untuk menghubungi kantor polisi setempat, kemudian ia panik dan berlari ke luar yang akhirnya membuat ia tertangkap polisi dan menjadi tersangka kasus pembunuhan gurunya sendiri.
            Dr.Lightmen dan Dr.Foster mengunjungi kedua orangtua Cole untuk menindak lanjuti kasus ini. Cole adalah anak satu-satunya dalam keluarganya. Menurut informasi yang didapati dari kedua orangtua Cole, bahwa Cole hanya tinggal bersama ayah dan ibunya. Cole adalah seorang anak laki – laki yang senang menyendiri dan mengikuti homeschooling.
Ayahnya selalu mendidik Cole untuk tidak tertarik pada wanita karena itu adalah perbuatan dosa. Hal ini dilakukan karena ayahnya adalah seorang ahli agama, dan ia meyakini bahwa anaknya tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak senonoh hingga menyebabkan kematian pada gurunya. Namun, kebisuan ibu Cole yang terlihat menutupi sesuatu, akhirnya terlihat oleh Dr.Foster. Kemudian ibu Cole menunjukkan kamar Cole di mana di sana terdapat foto-foto Mc.Cartney koleksi Cole selama ini.
            Dari rumah Cole, Dr.Lightmen dan Dr.Foster mengintrogasi satu-persatu teman Cole saat di sekolah sebelum ia akhirnya homeschooling. Tak banyak ditemukan kecurigaan di sini, hingga perawat sekolah yang diindikasikan terlibat dalam kasus ini. Hal ini dicurigai karena saat perawat bernama Jacquelin ini menceritakan bagaimana ia mengenal Cole dan Mc.Cartney dengan nafas yang terengah – engah, tulang leher terlihat kaku, dengan bola mata ke arah kanan.
            Dari hasil polygraph saat diperiksa apakah Cole menyerang Mc.Cartney? Cole bilang tidak (tetapi matanya ke kanan, tangan ke kening menandakan bahwa ia malu. Dari polygraph ini, tidak ditemukan tanda – tanda terjadi pemerkosan, pembunuhan hanya saja polygraph itu membaca adanya dorongan seksual Cole hanya meraba – raba Mc,Cartney.
            Dalam foto-foto Mc.Cartney yang menjadi koleksi Cole ditemukan sebuah foto di mana Mc.Cartney berdiri di pintu mobil, posisi tubuh membungkuk ke dalam mobil dengan tangan kanan menahan ke bawah seolah mengatakan stop atau berhenti!!
            Dr.Lightmen dan Dr.Foster kembali ke sekolah untuk menayakan kepemilikian mobil dalam foto Mc.Cartney pada kepala sekolah. Saat kepala sekolah ditanyai tentang hubungannya dengan foto itu, ia langsung bersikap seolah mempertahankan diri dengan menegaskan dirinya tidak mungkin terlibat dalam kasus ini. Segera Dr.Lightmen menjabati tangan kepala sekolah yang mendapati suhu dingin pada tubuh kepala sekolah itu yang mengindikasikan ia sedang dalam keadaan ketakutan. Dan tangan yang dimasukkan ke dalam saku seolah mengindikasikan ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.
            Dari sikap terakhir kepala seolah Cole dan ditemukannya pemilik mobil itu adalah si perawat sekolah Jacquelin, akhirnya Dr.Lightmen dan Dr.Foster kembali menemui Jacquelin. Dari raut wajah Jacquelin yang terlihat ketakutan dengan kerutan di keningnya dan didesak oleh Dr.Lightmen akhirnya Jacquelin menangis, mengakui mobil yang yang ada dalam foto itu adalah mobilnya. Dan yang mengendarai mobilnya adalah kepala sekolah Cole sendiri. Dalam foto itu dijelaskan oleh Jacquelin, bahwa Mc.Cartney memergoki dirinya sedang bersama kepala sekolah dan mengetahui hubungan gelap mereka. Namun, Jacquelin tidak menyangka, ketakutan kepala sekolah akan terungkapnya hubungan mereka membuat kepala sekolah itu membunuh Mc.Cartney. Terungkapnya fakta ini akhirnya membebaskan Cole dan memenjarakan kepala sekolah sebagai pelaku sebenarnya.


Analasis Kasus :
                Dari film tersebut dapat diobservasi beberapa tindakan atau ciri seseorang yang mengindikasikan kebohongan atau kebenaran, yaitu :
  • ·        Bola mata Cole saat diintrogasi akan keterlibatan dirinya pada kasus tersebut bergerak ke arah kiri, kemungkinan adalah jawaban jujur karena hal itu berarti dia sedang berusaha mengingat peristiwa sebenarnya.
  • ·       Pada saat Jacquelin diintrogasi oleh Dr.Lightmen, bola matanya ke arah kanan, kemungkinan jawaban bohong atau tidak jujur, karena hal itu berarti dia sedang menyusun atau menggambarkan sesuatu sebagai jawaban lain.
  • ·        Jacquelin juga bernafas terengah- engah, seolah ia takut salah dalam biacaranya.
  • ·        Leher jacquelin yang terlihat kaku, menarik urat, mengindikasikan bahwa ia sedang dalam keadaan takut,
  • ·        Demikian pula halnya pada saat suhu badan kepala sekolah yang dingin ketika Dr.Lightmen menjabat tangannya, merasakan aliran darah seorang yang sedang ketakutan akan kebohongannya .
  • ·        Kepala sekolah menyembunyikan tangannya di balik saku bajunya menandakan ada sesuatu hal yang ia sembunyikan.
  • Berbicara dengan nada tinggi meyakinkan sesuatu dilakukan oleh kepala sekolah Cole dalam mempertahankan diri, justru memperlihatkan bahwa dirinya sedang berbohong.
  • ·        Meletakkan tangan di kening yang dilakukan Cole, mengindikasikan bahwa sebenernya dirinya malu. Dan
  • Alis matanya yang miring, mengartikan suatu kesedihan

Rabu, 04 April 2012

Terapi Psikoanalisa

Psikoanalisis yang di cetuskan oleh Sigmund Freud seorang psikolog asal Austria ini adalah cabang dari ilmu Psikologi yang memiliki tiga konsep dasar dari alam bawah sadar yaitu id, ego dan superego. Konsep dasar yang menjadi titik awal dari Psikoanalisis ini kemudian di kembangkan oleh Freud sehingga memiliki suatu metode penanganan pasien yang disebut Terapi Psikoanalisa. Terapi Psikoanalisa memiliki lima metode penanganan pasien yaitu :

  1.  Asosiasi bebas, tujuan Freud dalam metode ini adalah untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu dan menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman tarumatik pasien dimasa lalu. Penerapan metode ini dilakukan dengan posisi berbaring lalu pasien dapat menceritakan seluruh pengalaman mereka kepada psikoterapisnya.
  2.  Interpretasi atau penafsiran, adalah teknik yang digunakan psikoterapis untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi perasaan klien dengan tujuan utama untuk menemukan materi yang tidak disadari.
  3. Analisis mimpi, bagi Freud mimpi adalah simbolik dari kebutuhan-kebutuhan yang terdesak, pada metode ini biasanya para psikoterapis memfokuskan mimpi-mimpi yang bersifat berulang, menakutkan dan sudah pada taraf mengganggu.
  4. Analisis resistensi, Freud memandang bahwa resistensi adalah suatu bentuk penolakan yang tidak disadari pasien, untuk tidak mengungkapkan pengalamannya.Namun psikoterapis harus dapat menerobos resitensi tersebut untuk dianalisis dan dihasilkan, sehingga nantinya pasien menyadari alasan timbulnya resistensi tersebut
  5. Analisis Transferensi, transferensi adalah pengalihan sikap, perasaan dan khayalan pasien. Teknik analisis transferensi dilakukan agar klien mampu mengembangkan tranferensinya guna mengungkap kecemasan-kecemasan yang di alami pada masa lalunya (masa anak-anak).


Sumber :
indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/21332/TERAPI+PSIKOANALISIS.doc
Modul Psikologi Konseling