Minggu, 04 November 2012

Tugas Soft Skill 5 November 2012



Arsitektur Sistem Pakar 
Arsitektur sistem pakar dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini dimana  sebuah sistem pakar terdiri dari tiga modul utama, yaitu:  knowledge base, working  memory  dan  inference engine yang merupakan bagian utama dari sebuah sistem  pakar. Sedangkan bagian-bagian selain ketiga komponen utama itu adalah :  user  interface, developer interface, explanation facility, dan external programs.

Keterangan :
a. Knowledge base adalah  representasi pengetahuan dari seorang atau beberapa  pakar yang diperlukan untuk  memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah. Dalam hal ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada komputer.  Knowledge base ini terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rules.
b. Inference engine merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini yang menganalisis suatu masalah tertentu dan kemudian mencari solusi atau kesimpulan yang terbaik.
c. Working Memory merupakan tempat penyimpanan fakta-fakta yang diketahui dari hasil menjawab pertanyaan.
d. User/developer interface. Semua  software pengembangan sistem pakar memberikan  interface yang berbeda bagi  user  dan  developer.  User akan berhadapan dengan tampilan yang sederhana dan mudah sedangkan  developer akan berhadapan dengan editor dan source code waktu mengembangkan program.
e. Explanation facility memberikan penjelasan saat mana  user mengetahui apakah  alasan yang diberikan sebuah solusi. 
f. External programs. Berbagai program seperti database, spreadsheets, algorithms, dan lainnya yang berfungsi untuk mendukung sistem.

Tahapan Pembuatan Sistem Pakar
Dalam mengembangkan sistem pakar ada 5 (lima) tahapan yang harus dilakukan menurut Sri Kusumadewi (2003), yaitu :
a. Tahapan Identifikasi : Tahapan identifikasi merupakan tahapan untuk menganalisa permasalahan yang ada. Ditentukan batasan masalah yang akan dianalisa, sistem pakar yang terlibat, sumber daya yang diperlukan dan tujuan yang akan dicapai.
b. Tahapan Konseptualisasi : Tahapan konseptualisasi merupakan tahapan dimana pengetahuan dan pakar menentukan konsep yang kemudian dikembangkan menjadi suatu sistem pakar. Dari konsep tersebut unsur – unsur yang terlibat akan dirinci dan dikaji hubungan antara unsur serta mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai sebuah solusi yang terbaik.
c. Tahapan formalisasi : Tahapan formalisasi merupakan tahapan dimana hubungan antara unsur – unsur digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan dalam sistem pakar. Tahap ini juga menentukan alat pembangunan sistem, teknik inferensi dan struktur data yang digunakan pada sistem pakar.
Contoh :
Desain Sistem
Pembuatan  block diagram  ini dimaksudkan untuk membatasi lingkup permasalahan yang dibahas dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada domain yang lebih luas. Contoh :

PSIKOLOGI : 1. Psikologi Perkembangan
                         2. Psikologi Abnormal        
                         3. Psikologi Sosial
                         4. Psikologi Kognitif
                         5. Psikologi Industri dan Organisasi

Setelah mengetahui posisi area permasalahan yang dibahas dalam domain yang lebih luas, maka dilanjutkan dengan menjelaskan fokus permasalahan yang dibahas. Contoh :   
PSIKOLOGI ABNORMAL : 1. Gangguan Anxietas
                                                  2.Gangguan Somatoform dan Disosiatif
                                                  3.Gangguan Psikofisiologis dan Psikologi kesehatan
                                                  4. Gangguan Makan
                                                  5. Gangguan Mood
                                                  6. Skizofren
                                                  7. Gangguan Seksualitas dan Gender
                                                  8. Gangguan Kepribadian

Kemudian dari pembagian diatas maka tiap blok dibagi lagi ke dalam blok blok diagram yang lebih detail. Contoh :

GANGGUAN MAKAN  :  
1.      Menolak untuk mempertahankan berat badan normal
2.      Meskipun berat badannya sangat kurang namun mengalami ketakutan yang amat sangat menjadi  gemuk
3.      Gangguan citra tubuh
4.      Pada perempuan yang telah menstruasi terjadi amenorea

Dependency Diagram
Setelah selesai membuat  block diagram, dilanjutkan dengan pembuatan  depenency diagram berdasarkan pada block diagram masing-masing jenis kriteria.  Dependency diagram menggambarkan hubungan pertanyaan, rule, nilai dan faktor-faktor penentu yang sudah dibuat dalam blok diagram.

Decision Table
Setelah membuat dependency diagram untuk masing-masing jenis gangguan terhadap kriteria masing-masing gangguan dilanjutkan dengan membuat decisian table berdasarkan dependency diagram yang sudah dibuat. Decision table merupakan tabel yang menunjukan semua kombinasi inputan dan hasilnya. Nantinya tiap decision table ini akan dimasukan sebagai basis data atau knowledge base dari sistem pakar yang dibuat.

Tahapan Implementasi : Tahapan implementasi merupakan tahap yang sangat penting karena disinilah sistem pakar yang dibuat akan diterapkan dalam bentuk program komputer.

Tahapan Pengujian : Tahapan pengujian merupakan tahap dimana sistem akan dipakai dan diuji keakuratannya serta kinerja sistemnya, sehingga didapat hasil yang efisien.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar