Arsitektur Sistem Pakar
Arsitektur sistem
pakar dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini dimana sebuah sistem pakar terdiri dari tiga modul
utama, yaitu: knowledge base,
working memory dan
inference engine yang merupakan bagian utama dari sebuah sistem pakar. Sedangkan bagian-bagian selain ketiga
komponen utama itu adalah : user interface, developer interface, explanation
facility, dan external programs.
Keterangan :
a. Knowledge base adalah
representasi pengetahuan dari seorang atau beberapa pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah.
Dalam hal ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada
komputer. Knowledge base ini terdiri
dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rules.
b. Inference engine merupakan otak dari sistem pakar yang
mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini yang menganalisis suatu masalah
tertentu dan kemudian mencari solusi atau kesimpulan yang terbaik.
c. Working Memory merupakan tempat penyimpanan fakta-fakta yang
diketahui dari hasil menjawab pertanyaan.
d. User/developer interface. Semua
software pengembangan sistem pakar memberikan interface yang berbeda bagi user
dan developer. User akan berhadapan dengan tampilan yang
sederhana dan mudah sedangkan developer akan
berhadapan dengan editor dan source code waktu mengembangkan program.
e. Explanation facility memberikan penjelasan saat mana user mengetahui apakah alasan yang diberikan sebuah solusi.
f. External programs. Berbagai program seperti database,
spreadsheets, algorithms, dan lainnya yang berfungsi untuk mendukung sistem.
Dalam mengembangkan sistem pakar
ada 5 (lima) tahapan yang harus dilakukan menurut Sri Kusumadewi (2003), yaitu :
a. Tahapan
Identifikasi : Tahapan identifikasi merupakan tahapan untuk menganalisa
permasalahan yang ada. Ditentukan batasan masalah yang akan dianalisa, sistem
pakar yang terlibat, sumber daya yang diperlukan dan tujuan yang akan dicapai.
b. Tahapan
Konseptualisasi : Tahapan konseptualisasi merupakan tahapan dimana
pengetahuan dan pakar menentukan konsep yang kemudian dikembangkan menjadi
suatu sistem pakar. Dari konsep tersebut unsur – unsur yang terlibat akan
dirinci dan dikaji hubungan antara unsur serta mekanisme pengendalian yang
diperlukan untuk mencapai sebuah solusi yang terbaik.
c. Tahapan
formalisasi : Tahapan formalisasi merupakan tahapan dimana hubungan
antara unsur – unsur digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan dalam
sistem pakar. Tahap ini juga menentukan alat pembangunan sistem, teknik
inferensi dan struktur data yang digunakan pada sistem pakar.
Contoh :
Desain Sistem
Pembuatan block diagram
ini dimaksudkan untuk membatasi lingkup permasalahan yang dibahas dengan
mengetahui posisi pokok bahasan pada domain yang lebih luas. Contoh :
PSIKOLOGI : 1.
Psikologi Perkembangan
2.
Psikologi Abnormal
3. Psikologi Sosial
4. Psikologi Kognitif
5. Psikologi Industri dan Organisasi
Setelah mengetahui
posisi area permasalahan yang dibahas dalam domain yang lebih luas, maka
dilanjutkan dengan menjelaskan fokus permasalahan yang dibahas. Contoh :
PSIKOLOGI ABNORMAL :
1. Gangguan Anxietas
2.Gangguan Somatoform dan Disosiatif
3.Gangguan Psikofisiologis dan Psikologi
kesehatan
4. Gangguan Makan
5. Gangguan Mood
6.
Skizofren
7. Gangguan Seksualitas dan Gender
8. Gangguan Kepribadian
Kemudian dari
pembagian diatas maka tiap blok dibagi lagi ke dalam blok blok diagram yang
lebih detail. Contoh :
GANGGUAN MAKAN :
1. Menolak untuk mempertahankan berat badan normal
2. Meskipun berat badannya sangat kurang namun
mengalami ketakutan yang amat sangat menjadi gemuk
3. Gangguan citra tubuh
4. Pada perempuan yang telah menstruasi terjadi
amenorea
Dependency Diagram
Setelah selesai
membuat block diagram, dilanjutkan
dengan pembuatan depenency diagram
berdasarkan pada block diagram masing-masing jenis kriteria. Dependency diagram menggambarkan hubungan
pertanyaan, rule, nilai dan faktor-faktor penentu yang sudah dibuat dalam blok
diagram.
Decision Table
Setelah membuat
dependency diagram untuk masing-masing jenis gangguan terhadap kriteria
masing-masing gangguan dilanjutkan dengan membuat decisian table berdasarkan
dependency diagram yang sudah dibuat. Decision table merupakan tabel yang
menunjukan semua kombinasi inputan dan hasilnya. Nantinya tiap decision table
ini akan dimasukan sebagai basis data atau knowledge base dari sistem pakar
yang dibuat.
Tahapan Implementasi :
Tahapan implementasi merupakan tahap yang sangat penting karena disinilah
sistem pakar yang dibuat akan diterapkan dalam bentuk program komputer.
Tahapan Pengujian : Tahapan pengujian merupakan tahap dimana sistem akan
dipakai dan diuji keakuratannya serta kinerja sistemnya, sehingga didapat hasil
yang efisien.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar